Sabtu, 14 Februari 2015

punya lahan MUNGIL 6x12m dikampung....anda juga BERHAK memiliki rumah MENARIK

     Rekanku yang baik hatinya mendambakan hunian tapi kini harga properti kian hari kian melangit. Untuk mendapatkan hunian dengan luasan 36m2 saja kira-kira butuh 300jt an anda perlu merogoh kantong dalam-dalam. Kredit pun ditawarkan berupa KPR dengan cicilan bervariasi serta jangka waktu cicilan beragam serta ongkos DP yang tidak kecil.
     Nahh...kami sedikit menuangkan inspirasi yang mungkin BARANGKALI anda berminat. Sengaja kami sodorkan alternatif desain rumah MUNGIL di lahan KECIL mungkin bisa dicari dilahan yang NYEMPIL dengan harga yang pas yaa...monggo DIAMBIL tapi ga perlu sambil NGUPIL.
     Coba aj anda searching tapak....hehe maap, monggo anda cari tanah diperkampungan, tidak perlu besar kisaran 6x12m dengan harga miring kisaran 500rb/m2. dengan catatan tentunya sesuai dengan artikel saya sebelumnya yakni minimal dapat diakses mobil, dekat dengan sarana pendidikan, kesehatan dan mushola.
     Estimasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan harga properti saat ini seperti yang dilansir sebelumnya diatas. Anda mungkin bisa menemukan lahan tersebut dengan lusan plus minus 6x12m dengan harga 40jt berikut pengurusan AJBnya. kmudian untuk fisik bangunan, anda siapkan skitar 125jt an. klo ditotal, tidak lebih dari 200jt an anda bisa mendapatkan rumah idaman dan TERLEBIH lagi sesuai dengan kebutuhan luasan berkisar 50m2 serta konfigurasi ruang dan olahan elemen desain sesuai dengan HUMANIORA dan lingkungan setempat.
     Sengaja Kami memberikan satu alternatif desain yang DITUJUKAN bagi mereka pasangan Muda Muslim yang membutuhkan ruang privasi bagi istri dan wadah bermasyarakat untuk anda dan tetangga. Sengaja desain ini dirancang tidak seperti rumah lain atau perkotaan pada umumnya. Bagi mereka yang individual ya...tentunya kurang cocok. Untuk konsep selengkapnya antara lain :
  1. Konfigurasi Zoning antara Privat & Publik menjadi pertimbangan, cocok tuk pasangan muda muslim dalam menjaga privasi istri & menyokong kegiatan sosial suami dimasyarakat
  2. Sirkulasi direncanakan sedemikian rupa agar ga membosankan dgn visual yang berbeda serta ketegasan aksen dgn meletakkan point of art atau vocal point sebagai magnet misual
  3. Seoptimal mungkin memanfaatkan cahaya alami serta sirkulasi udara dengan membuka ruang berupa innercourt baik taman & kolam sehingga mengurangi penggunaan listrik serta menciptakan kondisi ruang yang sejuk & nyaman
  4. Semaksimal mungkin membuka area penyerapan dgn drainase yg diarahkan sebelum air tsb dibuang ke drainase lingkungan serta menyediakan penghijauan yang cukup demi tersedianya udara segar
  5. Ruang publik berupa ruang keluarga didepan & terkesan terbuka untuk mendukung humaniora penghuni yang suka bermasyarakat sesuai karakter masyarakat di perkampungan
  6. Menggunakan modul ruang yang sederhana & efisien agar mudah pengerjaannya, minim pengunaan bahan bangunan serta memenuhi konsep rumah tumbuh dgn modul struktur & konfigurasi ruang yang direncanakan untuk dikembangkan dikemudian hari khususnya ketika ingin di tingkat
  7. Bahan finishing yang digunakan secara umum memanfaatkan bahan BS dan pda beberapa sisi tidak perlu difinish namun pada beberapa elemen sebagai bidang aksen diusahakan mengunaakan bahan yg baik
     Demikian Surat ini kami buat untuk anda. Atas perhatianya.....lho kok jadi seperti surat undangan rapat...hehe. Begini aja....kalo ga percaya....COBA SAJA. Trims gan....mmm








Sabtu, 25 Juni 2011

yang TA’ TERFIKIRKAN demi ‘NGIRIT’ dalam membangun

  
     ‘NGIRIT’, salah satu kata yang sering didengungkan oleh kita ketika berusaha memperoleh sesuatu dengan membayar atau mengeluarkan sejumlah uang. Wajar dan normal, karena hakekat kita adalah mahluk ekonomi. ‘NGIRIT’ diperlukan dalam rangka mengantisipasi keperluan yang akan datang baik diketauhui, terencana ataupun tak terencana. Banyak hal yang diupayakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam hal berniaga. Namun terdapat beberapa hal yang mendasar diantaranya; menggunakan seperlunya, memprioritaskan keperluan, mengenyampingkan apa yang tidak perlukan  dan mengeluarkan nilai sekecil-kecilnya guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya. Mungkin jika membeli korek api tanpa kotaknya itu bisa, itu lebih baik, hehe.
     Dalam tajuk ini, kita akan membicarakan ‘NGIRIT DALAM HAL MEMBANGUN’. Namun sebelumnya kita mesti samakan pandangan bahwa ngirit dalam hal tersebut adalah baik selama proporsi dan terencana. Tidak dipungkiri kini bahwa membangun hunian tidaklah seperti membalikan telapak tangan, “maaf ga nyambung ya…!!”, kita musti ‘merogoh’ kantong lebih dalam untuk mewujudkannya. Ambil contoh ketika kita ingin membangun hunian yang dirasa ideal bagi kita sekeluarga sekitar 130m2 di lahan yang telah kita miliki, kadang yang terfikir bagi kita untuk mewujudkan itu adalah mencari tukang dan belanja barang (material). Komunikasi antara tukang langsung dengan pemilik (owner) mengenai penjabaran keinginan hunian yang akan dibangun dirasa cukup dan efektif tanpa kehadiran seorang perencana bangunan karena dianggap ‘ngirit’ tanpa melibatkan pihak lain. TIDAK SELAMANYA SALAH jika  owner  tersebut memili kapasitas dengan latar belakang teknik, seni atau pun semacamnya yang memilki gagasan atau ide didukung oleh penjabaran yang representatif bagi pekerja bangunan tanpa melibatkan pihak lain dalam hal ini seorang arsitek. Contoh, penulis pernah bertemu dengan seorang seniman skaligus pemilik galeri seni sendiri. Jika amati huniannya, mulai dari konfigursi ruang, aksentuasi elemen ruang, alur sirkulasi, pemilihan material finish yang diterapkan terasa cukup apik dalam menilai khususnya dari sisi arsitekturnya. Namun tidak semua owner adalah beliau, disanalah masalahnya.
     Tidak sedikit dari owner menyangka, hanya dengan tukang dan belanja barang dirasa cukup tuk mewujudkan hunian yang telah di’idam-idamkankan olehnya. Terkadang celetuk dalam hatinya “sepertinya cukup uang sekitar 300 juta ini tuk langsung membangun, buat apa menyertakan pihak lain yang cuma hanya menambah beban pengeluaran biaya!!”. Tekat pun telah bulat dan langsung mengeksekusi niatan tersebut. Namun mungkin karena pengelolaannya kurang baik, perencanaan kurang matang, banyaknya kesalahan komunikasi antara owner dan tukang menyebabkan biaya menggelembung bahkan tidak sedikit mencapai bilangan 50 jutaan. Wah…wah…!!
     Bengkaknya biaya tersebut sering terjadi karena pekerjaan bongkar pasang, pembelian material yang tidak terencana dan sesuai dengan anggaran serta pekerjaan beberapa elemen bangunan karena tidak efektifnya desain rencana sehingga memerlukan biaya berlebih dalam hal pembelian material dan tenaga tukang. Memang semua bermula dari rencana yang tak terencana. Ibarat pepatah mengatakan “gagal merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan”, -lumayan sedikit nyambung, hehe. Hal ini diakibatkan karena sebagian dari owner berfikir secara parsial, tidak menyeluruh dalam menuangkan ide.
     Naahh….!. Disinilah letak  dan peran seorang PERENCANA dalam mensiasati dan mengusulkan sebuah desain hunian yang sesuai dengan impian owner serta terukur dalam hal anggaran biayanya. PERCAYA GA’ dengan biaya jasa desain yang tidak seberapa dibandingkan ongkos bangun dapat mengantisipasi bengkaknya pengeluaran biaya dengan rencana desain yang tetap sesuai dengan kebutuhan owner. Dan banyak keuntungan lainnya seperti lebih proporsi, berestetika dan sesuai dengan humaniora (kebiasaan) pemilik. Penulis sih mengingatkan bahwa "tidak banyak kesempatan bagi kita memiliki dana cukup tuk membangun hunian, sehingga kesempatan yang sekali-kali ini musti direncanakan dengan sebaik-baiknya".
     Terdapat beberapa pendekatan desain yang dapat menekan anggaran biaya dalam membangun hunian yang dilakukan oleh perencana. Antara lain:
DESAIN yang EFEKTIF. Banyak elemen bangunan yang tidak terlalu diperlukan seperti koridor yang di kelilingi dinding masif pada sebuah hunian. Hal tersebut terjadi karena pencapaian ke ruang tertentu yang melorong. Ada baiknya memanfaatkan ruang fungsional sebagai capaian menuju ruang tertentu. INGAT, tidak semua ruang itu diselubungi oleh enam bidang permanen (depan, belakang, kiri, kanan, atas, bawah) melainkan pemisahan rung dapat mengunakan furniture, aksoris interior atau malahan berupa bidang fiktif atau maya seperti pola lantai dan atau perbedaan elevasi lantai, permainan tinggi rendahnya plafon serta penebalan dan perbedaan corak dinding.
DESAIN yang DINAMIS. Tidak semua ruang memiliki tinggi plafond yang sama, sehingga tidak semua ring balok memiliki elevasi yang sama mengakibatkan mengurangi jumlah penggunaan pasangan bata, plester dan aci serta finishing yang tidak diperlukan. Bayangkan jika rumah kita memiki ringbalok datar sekitar 80m’, sedangkan ruang yang membutuhkan ketinggian 3.6m sekitar 40% dari keseluruhan bidang yang hanya memerlukan tinggi 3.2m, berapa material dan ongkos tukang kah yang telah kita irit..!!
MATERIAL yang DIGUNAKAN. Bukankah setiap kita memiliki ruang faforit. Prioritas adalah alternatif yang tepat untuk menekan pengeluaran anggaran berlebih. Memang yang tepat adalah semua elemen hunian dibuat sabaik mungkin namun jika anggarannya terbatas dan keinginan untuk meng’ekspose’ ruang-ruang tertentu maka ‘PRIORITAS’ adalah jalan keluarnya. Seperti; ruang tamu, ruang tidur, dan ruang keluarga atau bahkan toilet dan dapur. “atur aja mana yang lebih prioritas”. Dalam hal ini kita bisa memilah-milah material apa yang diterapkan. Kadang kala kita perlu menggunakan material yang ‘lux’ dengan jumlah kecil pada area-area tertentu namun cukup dengan material kelas KW 3 atau medium kita terapkan pada area lainnya semisal area servis.
DESAIN yang KOMUNIKATIF. Inilah salah satu penyebab pembangunan berjalan sesuai rencana tanpa perlu melakukan bongkar pasang. Owner pun dapat menilai dan memutuskan sebelum eksekusi pembangunan. Pelaksanana pun dapat memahami apa yang perlu mereka kerjakan tanpa membuang-buang waktu memikirkannya.
     Demikian sepenggal tips dan likaliku perlunya PERENCANA dalam membantu mewujudkan hunian anda sesuai keinginan agar niat tuk ‘ngirit’ tidak malah menyebabkan bengkaknya anggaran pembangunan hunian. Kalau tidak percaya, COBA SAJA…..!!! “selamat merenung”, semoga sukses. Amiieenn.

Kamis, 23 Juni 2011

Hanya dengan UANG SE’IKET, hunian dambaan anda akan jadi KENYATAAN, …surat tuk KELUARGA MUDA


     HUNIAN merupakan kebutuhan dasar bagi mereka khususnya yg telah berkeluarga disamping kebutuhan sandang dan pangan. Tidak salah manakala kita masih tinggal dengan orang tua atau mertua bahkan mungkin sebagian kita masih mencicipi tinggal di tempat saudara atau kerabat dekat. Sudah merupakan suatu hal yg mulia ketika kita mudah bercengkrama dengan mereka sebagai wujud kasih sayang dan pengabdian khususnya kepada orang tua yang telah membesarkan kita seiring perjalanan usia mereka menuju masa keemasan. Namun terkadang, percaya tidak percaya, setuju tidak setuju seiring perjalanan waktu, estafet masalah yang slalu berubah-ubah silih berganti tidak dipungkiri akan terjadi sedikit permasalahan yang bermuara pada pribadi-pribadi individu yang beragam yang pada hakekatnya tidak dapat dipaksakan atau diinterfensi karena RANAH PRIVASI. Nah…., atas dasar itu kebutuhan akan hunian semakin mendesak disamping memiliki hunian merupakan wujud ekspresi kita terhadap siapa pun entah kerabat, sahabat rekan kerja, teman atau bahkan kepada besan kita, haha… bisa saja kan.
     Namun terkadang tidak semua kita memiliki harta karun (maaf bisa ditafsirkan sendiri) atau dapat undian yang dahsyat (cuma mimpi) atau memiliki penghasilan yang besar tiap bulannya (baca relatif, 100 jt bagi penulis ‘besar’ mungkin bagi anda itu ‘kecil’). Karena keterdesakan tersebut akan hunian, mungkin KPR merupakan salah satu alternatif pilihan bagi anda dengan rentan waktu ideal 10 hingga 15 tahun (baca; beda dengan model cicilan atau angsurang yg mungkin hanya selesai sekitar 5 tahun atau kurang). Cicilan KPR tersebut dirasa wajar dan cukup membantu karena rate pembayaranya yang sesuai dengan kantong walaupun tetap sedikit besar ketika DPnya sekitar 10-20% harga jual.
     Namun kerap  terbesit dalam benak kita “duhh, tiap bulan nich mesti setor ke Bank” kemudian bertanya ke istri “masih berapa lama pelunasan KPR mah??”, istripun menjawab “masih 8 tahun lagi pah”. Selama rentang waktu tersebut kita kerap dihantui oleh hal tersebut dan menjadi teman setia ketika ingin tidur (maaf, terlalu didramatisir). Apalagi kebanyakan KPR oleh Bank convensional tidak berprinsip syar’i sehingga cicilannya pun bersifat ‘float’ atau tidak stabil berdasarkan suku bunga Bank yg berkembang.
     NAAH….ada sedikit TIPS yg mungkin bisa menjadi alternatif anda (jika tidak berkenan harap jangan dibaca). Pastinya ketika menikah anda memiliki segenggam tabungan yang mungkin senilai biaya DP tuk mengajukan KPR. Sebelum lebih jauh, bisa kita tinjau rate property pada beberapa Cluster perumahan KPR yg ada dengan sample kelas menengah kebawah, diluar tinjauan terhadap wilayah yang sangat mempengaruhi nilai properti dan harga tanah dicermati sebagai berikut, kisaran bangunan terhitung antara 1.8 – 2.2 juta /m2, sedangkan tanah plus minus 1 juta /m2 (wilayah perkampungan yg dikembangkan oleh defeloper) ditambah keuntungan defeloper dan lain-lain. Dengan uang sekitar 165 juta ditangan mungkin anda bisa mendapatkan bangunan dengan luasan 31-36m2 dengan 2 kamar beda hal dengan KPR yang nilai totalnya jauh lebih besar dari itu. Sedangkan luasan tersebut tidak cukup luas bagi pemilik tuk mengekspresikan keinginannya. Sehing seringkali mereka mau tidak mau mesti menambah ruang dibelakangnya minimal dapur.
     Oleh karena itu seandainya dalam kurun waktu 4-5 tahun anda bekerja dan dapat menyisihkan penghasilan hingga senilai tersebut diatas (mungkin bisa kurang dari itu), anda bisa menikmati hunian yang lebih luas (sekitar 45-55m2), lebih indah dan lebih terkonfigurasi sesuai keinginan anda. Kiatnya pertama kali anda menjadi intel tuk mencari tanah yang murah dengan catatan tidak bersengketa, jelas kepemilikannya walau hanya sekedar AJB (mungkin ‘gerik’ sebagian yang mereka miliki, sertifikat dibuat kemudian), ditempat agak ramai, bisa diakses kendaraan roda empat (jelas statusnya sebagai jalan umum), tidak banjir, dekat dengan fasilitas pendukung wilayah seperti sekolah, puskesmas, pasar khususnya Masjid atau mushola khusus bagi muslim. Bisa saja anda mendapatkan tanah kurang dari 400 ribu/m2 dan tidak perlu luas kisaran yg dibutuhkan antara 90-140m2.
     Untuk bangunan anda bisa bangun sendiri dengan memperkerjakan 2 tukang dan 2 kenek selama kira-kira 3-4 bulan. Material yang digunakan tidak semuanya perlu barang baru, anda bisa cari yang kualitas ‘BS’ (tidak semua material BS itu jelek) khususnya pada elemen bangunan yang membutuhkan dengan jumlah yang besar seperti genteng, keramik dan kusen. Namun ada beberapa material yang tetap menggunakan kualitas yang baik seperti pasir dan batapress atau bata merah serta khususkan pada bagian muka bangunan sebagai warna aksen gunakan cat yang berkualitas (paling cukup 1 kaleng ukuran 2.5 kg).  Dengan begitu  bangunan yang anda buat sendiri kisaran 1.4-1.7 juta /m2 diluar pagar dan halaman. Cukup menghematkan !!!
     Salah satu yang terpenting dari itu adalah keikutsertaan Perancang atau estimator dan mungkin bisa disederhanakan ‘membutuhkan Arsitek Freelance’. Dengan biaya jasa yang sangat tidak sebanding dengan ongkos bagun, anda dapat konsultasi, curhat mengenai impian, dambaan, angan-angan, hobi, humaniora (kebiasaan) anda sekeluarga sehingga arsitek dapat memproyeksikan semua itu menjadi wadah hunian sesuai dengan keinginan.
     Kalau tidak percaya, COBA SAJA…..!!! “selamat merenung”, semoga sukses. Amiieenn.

Senin, 20 Juni 2011

Sekapur Sirih

     Menawarkan gagasan sebuah RAGAM BANGUN yang dapat mengakomodasi humaniora pengguna berdasarkan ESTETIKA, KENYAMANAN dan FUNGSI. Disajikan seREPRESENTATIF mungkin sehingga dapat memproyeksikan wujud maya menjadi sesuatu yang nyata. Adapun RAGAM ARSITEKTUR yang disajikan meliputi MINIMALIS style, MEDITERANIAN style, KONTEMPORER style dan KLASIK style serta ragam lain yang berkembang lainnya yang disesuaikan dengan kesan tertentu seperti MODERN dan TRADISIONAL berdasarkan keinginan penguna dan kondisi setempat. Adapun yang di tawarkan mulai dari kegiatan KONSULTANSI hingga PELAKSANAAN yang dirancang hingga dapat mewujudkan suatu wujud hunian yang terintegrasi dengan impian yang diinginkan.

     Strategi pengolahan project yang TERENCANA dan TRANSPARAN didasarkan atas keinginan owner yang varian serta ketentuan yang ada dalam proses perwujudannya agar berjalan dengan baik. Sebuah konsep yang sederhana namun terarah kami sajikan agar dapat mudah dipahami sehingga target mengenai varian humaniora dan request serta ketentuan yang ada dapat ditautkan satu dengan yang lain. Sejalan dengan itu faktor teknis maupun non teknis seperti rencana anggaran biaya, scedule, beberapa kendala dalam proses dan lain sebagainya kami rencanakan agar perwujudan tersebut BERJALAN SESUAI KEINGINAN.