Kamis, 23 Juni 2011

Hanya dengan UANG SE’IKET, hunian dambaan anda akan jadi KENYATAAN, …surat tuk KELUARGA MUDA


     HUNIAN merupakan kebutuhan dasar bagi mereka khususnya yg telah berkeluarga disamping kebutuhan sandang dan pangan. Tidak salah manakala kita masih tinggal dengan orang tua atau mertua bahkan mungkin sebagian kita masih mencicipi tinggal di tempat saudara atau kerabat dekat. Sudah merupakan suatu hal yg mulia ketika kita mudah bercengkrama dengan mereka sebagai wujud kasih sayang dan pengabdian khususnya kepada orang tua yang telah membesarkan kita seiring perjalanan usia mereka menuju masa keemasan. Namun terkadang, percaya tidak percaya, setuju tidak setuju seiring perjalanan waktu, estafet masalah yang slalu berubah-ubah silih berganti tidak dipungkiri akan terjadi sedikit permasalahan yang bermuara pada pribadi-pribadi individu yang beragam yang pada hakekatnya tidak dapat dipaksakan atau diinterfensi karena RANAH PRIVASI. Nah…., atas dasar itu kebutuhan akan hunian semakin mendesak disamping memiliki hunian merupakan wujud ekspresi kita terhadap siapa pun entah kerabat, sahabat rekan kerja, teman atau bahkan kepada besan kita, haha… bisa saja kan.
     Namun terkadang tidak semua kita memiliki harta karun (maaf bisa ditafsirkan sendiri) atau dapat undian yang dahsyat (cuma mimpi) atau memiliki penghasilan yang besar tiap bulannya (baca relatif, 100 jt bagi penulis ‘besar’ mungkin bagi anda itu ‘kecil’). Karena keterdesakan tersebut akan hunian, mungkin KPR merupakan salah satu alternatif pilihan bagi anda dengan rentan waktu ideal 10 hingga 15 tahun (baca; beda dengan model cicilan atau angsurang yg mungkin hanya selesai sekitar 5 tahun atau kurang). Cicilan KPR tersebut dirasa wajar dan cukup membantu karena rate pembayaranya yang sesuai dengan kantong walaupun tetap sedikit besar ketika DPnya sekitar 10-20% harga jual.
     Namun kerap  terbesit dalam benak kita “duhh, tiap bulan nich mesti setor ke Bank” kemudian bertanya ke istri “masih berapa lama pelunasan KPR mah??”, istripun menjawab “masih 8 tahun lagi pah”. Selama rentang waktu tersebut kita kerap dihantui oleh hal tersebut dan menjadi teman setia ketika ingin tidur (maaf, terlalu didramatisir). Apalagi kebanyakan KPR oleh Bank convensional tidak berprinsip syar’i sehingga cicilannya pun bersifat ‘float’ atau tidak stabil berdasarkan suku bunga Bank yg berkembang.
     NAAH….ada sedikit TIPS yg mungkin bisa menjadi alternatif anda (jika tidak berkenan harap jangan dibaca). Pastinya ketika menikah anda memiliki segenggam tabungan yang mungkin senilai biaya DP tuk mengajukan KPR. Sebelum lebih jauh, bisa kita tinjau rate property pada beberapa Cluster perumahan KPR yg ada dengan sample kelas menengah kebawah, diluar tinjauan terhadap wilayah yang sangat mempengaruhi nilai properti dan harga tanah dicermati sebagai berikut, kisaran bangunan terhitung antara 1.8 – 2.2 juta /m2, sedangkan tanah plus minus 1 juta /m2 (wilayah perkampungan yg dikembangkan oleh defeloper) ditambah keuntungan defeloper dan lain-lain. Dengan uang sekitar 165 juta ditangan mungkin anda bisa mendapatkan bangunan dengan luasan 31-36m2 dengan 2 kamar beda hal dengan KPR yang nilai totalnya jauh lebih besar dari itu. Sedangkan luasan tersebut tidak cukup luas bagi pemilik tuk mengekspresikan keinginannya. Sehing seringkali mereka mau tidak mau mesti menambah ruang dibelakangnya minimal dapur.
     Oleh karena itu seandainya dalam kurun waktu 4-5 tahun anda bekerja dan dapat menyisihkan penghasilan hingga senilai tersebut diatas (mungkin bisa kurang dari itu), anda bisa menikmati hunian yang lebih luas (sekitar 45-55m2), lebih indah dan lebih terkonfigurasi sesuai keinginan anda. Kiatnya pertama kali anda menjadi intel tuk mencari tanah yang murah dengan catatan tidak bersengketa, jelas kepemilikannya walau hanya sekedar AJB (mungkin ‘gerik’ sebagian yang mereka miliki, sertifikat dibuat kemudian), ditempat agak ramai, bisa diakses kendaraan roda empat (jelas statusnya sebagai jalan umum), tidak banjir, dekat dengan fasilitas pendukung wilayah seperti sekolah, puskesmas, pasar khususnya Masjid atau mushola khusus bagi muslim. Bisa saja anda mendapatkan tanah kurang dari 400 ribu/m2 dan tidak perlu luas kisaran yg dibutuhkan antara 90-140m2.
     Untuk bangunan anda bisa bangun sendiri dengan memperkerjakan 2 tukang dan 2 kenek selama kira-kira 3-4 bulan. Material yang digunakan tidak semuanya perlu barang baru, anda bisa cari yang kualitas ‘BS’ (tidak semua material BS itu jelek) khususnya pada elemen bangunan yang membutuhkan dengan jumlah yang besar seperti genteng, keramik dan kusen. Namun ada beberapa material yang tetap menggunakan kualitas yang baik seperti pasir dan batapress atau bata merah serta khususkan pada bagian muka bangunan sebagai warna aksen gunakan cat yang berkualitas (paling cukup 1 kaleng ukuran 2.5 kg).  Dengan begitu  bangunan yang anda buat sendiri kisaran 1.4-1.7 juta /m2 diluar pagar dan halaman. Cukup menghematkan !!!
     Salah satu yang terpenting dari itu adalah keikutsertaan Perancang atau estimator dan mungkin bisa disederhanakan ‘membutuhkan Arsitek Freelance’. Dengan biaya jasa yang sangat tidak sebanding dengan ongkos bagun, anda dapat konsultasi, curhat mengenai impian, dambaan, angan-angan, hobi, humaniora (kebiasaan) anda sekeluarga sehingga arsitek dapat memproyeksikan semua itu menjadi wadah hunian sesuai dengan keinginan.
     Kalau tidak percaya, COBA SAJA…..!!! “selamat merenung”, semoga sukses. Amiieenn.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar